AWAS
DARAH STRES !
Selama ini istilah stress lebih dikenal sebagai kondisi kejiwaan. Ternyata
lebih dari itu stress juga dialami darah yang mengalir di tubuh kita, terutama
bila darah merespon materi buruk yang masuk, diantaranya asap rokok.
Pada umumnya para perokok berharap dengan menghisap asap tembakau tersebut
akan menurunkan ketegangan, lebih rileks dan sebagai teman saat berfikir, kawan
saat sendiri atau ketika dicekam dingin, sehingga bagi sebagian orang rokok
sudah menjadi kebutuhan. Namun ironisnya, ketika orang tersebut mencoba
meredakan stress kejiwaan dengan merokok justru malah stress tersebut berpindah
pada sel darah merah di tubuhnya. Dampak stress yang menyerang darah juga tidak
kalah fatal, dalam jangka waktu lama hal ini akan menjadi pencetus terjadinya
kanker. Na’uzu Billahi Minzalik…
Stress pada sel darah merah adalah sebuah
realita. Sel darah dikatakan mengidap stress ketika terjadi perubahan sel darah
normal yang mengalami stress oksidatif , atau berubahnya ikatan kimia darah
akibat serangan senyawa radikal bebas yang memicu oksidasi. Stress oksidatif
yang menyerang darah dapat merubah lingkungan darah dan mengakibatkan sel darah
merah menyimpang dari homeostasis (reaksi alami tubuh yang mempertahankan
konsentrasi zat di tubuh agar senantiasa konstan). Sementara penyimpangan
homeostasis tubuh dapat merugikan sel darah merah.
Metabolisme oksigen di dalam sel darah merah
merupakan rangkaian proses yang kompleks dan saling terkait serta berlangsung
terus selama 120 hari. Kerusakan pada sel darah merah dapat menganggu fungsinya
yaitu mengantarkan oksigen untuk pernapasan bagi sel. Untuk melindungi sel
darah merah, di dalam sel darah merah terdapat senyawa antioksidan alami dengan
kadar yang tinggi meliputi superoxide dismutase (SOD), catalase dan glutathion peroxidase
(GPx). Oleh sebab itu dapat dikatakan sel darah merah merupakan sel tubuh yang
berfungsi sangat vital.
Sel darah merah adalah salah satu sel yang sangat
rentan terhadap radikal bebas. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel. Jika
terjadi kerusakan akibat polusi asap rokok, emisi kendaraan, makanan dan
minuman yang tidak sehat dan lain-lain, dia tidak dapat mempertahankan kadar
antioksidan (yang normalnya didapat secara alami) tersebut dengan cara
mensintesisnya.
Sel darah merah dapat beradaptasi ketika terjadi
serangan agen yang menyebabkan oksidasi sel. Namun, apabila oksidasi sel
melebihi batas toleransi sel darah merah akan gagal beradaptasi. Hal ini biasa
terjadi ketika interaksi dengan stressor (penyebab stress oksidatif)
berlangsung lama dan dengan intensitas yang kuat sehingga sel darah merah
mengalami exhausted (kelelahan). Jika hal ini dibiarkan terjadi dalam waktu
lama akan terjadi denaturasi spektrin (kerusakan dinding) sel darah merah yang
bersifat permanen dan menurunkan fungsi sel darah merah dalam menopang
kehidupan.
Lalu
Apa dan Bagaimana Solusinya…???
BEKAM SOLUSI EFEKTIF MENGATASI STRES
DAN DETOKSIFIKASI “LIMBAH” RACUN DALAM DARAH
Disamping itu solusi terbaik saat stress mendera
adalah dengan cara berbekam. Bekam, selain meredakan ketegangan pembuluh darah,
juga dapat mencegah peningkatan stress oksidatif pada sel darah merah. Pada
hasil penelitian dengan metode penyaringan sel darah merah yang diambil dari
subjek perokok dan non-perokok yang dibekam menunjukkan perbedaan yang
signifikan.
Bekam pada titik meridian (potent point) memicu
terjadinya hipoksia dan pengeluaran darah rusak dari tubuh. Reaksi ini
berfungsi untuk merangsang sumsum tulang segera menghasilkan sel darah merah
yang baru (regenerasi erythrocit) melalui perangsangan hormon Eritropoietin.
Sel darah merah generasi baru pada sirkulasi darah mengandung catalase dan Gpx
yang normal. Selain itu sel darah merah memiliki spectrin (dinding sel darah
merah) yang masih utuh serta memiliki anti-oksidan yang masih dalam kondisi
baik sehingga dapat menjalankan fungsinya menetralisir radikal bebas secara
optimal.
Hasil penelitian ini mengungkap satu lagi fakta
keajaiban bekam. Terbukti sudah secara ilmiah bahwa bekam dapat mempunyai efek
yang sangat penting untuk mempertahankan homeostasis sel darah merah sehingga
dapat mencegah terjadinya stress oksidatif pada sel darah merah. Hal ini
mengakibatkan peningkatan jumlah sel darah merah yang lolos saring oleh karena
tidak terjadi gangguan elastisitas sel darah merah. Dengan kata lain, bekam adalah
solusi jitu untuk mengatasi stress, terutama stress pada darah merah.
Ditulis Oleh: Wahyudi Widada, SKp., MKed (Dosen
Patobiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember)
Disarikan dari Tabloid Bekam Edisi I/2011, Cetak Ulang
BAGAIMANA
DARAH BISA KOTOR DAN MENJADI “LIMBAH” BERACUN ?
Masuknya
racun yang mengotori darah bisa melalui makanan seperti: pestisida,
insektisida, fungisida, zat pewarna, penyedap makanan, hormon dan logam berat;
melalui minuman seperti: zat pewarna, zat aroma-essence, logam berat, bahan
kimia dan lain-lain;melalui pernafasan disebabkan oleh asap kendaraan, asap
pabrik, asap rokok dan sebagainya. Serta melalui obat-obatan yang berupa
antibiotik, analgesik, anti pyrertic dan sebagainya.Dari empat pintu masuk
tersebut, darah kotor lalu menumpuk di bawah kulit. Jika darah kotor tersebut
tidak dikeluarkan, maka tubuh akan melemah dan terserang penyakit. Untuk
menyembuhkan penyakitnya, tidak ada cara yang paling efektif selain berBEKAM.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode
pengobatan bekam merupakan suatu teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dalam
tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit dari yang ringan
hingga berat sekalipun dengan menghilangkan sumber penyakitnya, bukan gejalanya
saja, tanpa memiliki akibat sampingan.
Di Arab, biasanya orang berbekam dengan cawan
kaca atau mangkok tinggi, sedangkan di Cina orang menggunakan tanduk. Yang
menarik, orang Eropa, pada abad 18 M, menggunakan lintah sebagai alat berbekam.
Bahkan, pernah sekitar 40 juta lintah diimpor Perancis untuk tujuan itu.
Lintah-lintah tersebut dilaparkan terlebih dahulu, lalu ditempelkan pada tubuh
manusia, dia akan menghisap terus hingga terjatuh sebagai tanda kekenyangan.
Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam
mempunyai khasiat. Di antaranya adalah:
1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang
teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula
tersumbat menjadi lancar kembali.
2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah
kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan
terasa malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.
3. Menajamkan penglihatan. tersumbatnya peredaran
darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam,
peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan
terang.
4. Menghilangkan berbagai macam penyakit.
Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan
dengan jalan berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol,
masuk angin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis,
jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal,
pengapuran dan lain lain.
Ketika berobat ke dokter, maka sederet pertanyaan
harus dijawab pasien tentang keluhan apa yang dirasakan, lalu sang dokter pun
memeriksa, memberikan resep. Kemudian, menyerahkan kuitansi yang harus dibayar.
Tapi, ketika konsultasi dengan praktisi bekam, melalui keahlian membaca telapak
tangan, lidah dan iris mata, praktisi bekam itu justru malah yang menguraikan
penyakit yang sedang diderita si pasien. Kemudian, menentukan berapa titik yang
harus dibekam. Mengenai pembayaran, umumnya mereka tidak menentukan tarif
seperti dokter, terserah si pasien saja. Ini sunnah Nabi yang harus
disosialisasikan dan dilestarikan, begitu alasannya.
Sebaiknya berbekam saat perut dalam keadaan
kosong (berpuasa) karena bila dilakukan dalam keadaan perut penuh, justru bisa
mendatangkan penyakit. Menurut Ibnu Sina dalam kitabnya Al Qanun, waktu paling
baik untuk berbekam adalah pada pukul 14-15 sore. Karena pada waktu itu
pembuluh darah sedang mengembang sehingga akan efektif dalam proses
penyembuhan.
Proses pengobatannya hampir sama dengan
akupuntur, bedanya titik saraf yang menjadi simpul penyakit bukan ditusuk jarum
seperti akupuntur. Tapi, dibekam, disedot dulu dengan menggunakan gelas,
setelah kulit terangkat lalu ditusuk-tusuk dengan jarum atau pisau bedah ukuran
11 atau 13 untuk mengeluarkan darahnya. Kemudian, ditutup lagi dengan gelas.
Darah yang keluar dari setiap titik yang dibekam
berbeda-beda bentuknya. Ada yang sedikit, tapi ada juga yang banyak. Umumnya
darah yang keluar berwarna agak kehitaman, bahkan ada yang mengental seperti
marus.
Artinya, penumpukan racun yang menyumbat aliran
darah begitu banyak dan sudah terlalu mendekam di bawah kulit.
Yang menarik, setelah seseorang dibekam, ia
merasakan badannya lebih segar dan tidur lebih nyenyak, serta ketergantungan
akan obat-obatan kimia mulai berkurang.
AWAS
DARAH STRES !
Selama ini istilah stress lebih dikenal sebagai kondisi kejiwaan. Ternyata
lebih dari itu stress juga dialami darah yang mengalir di tubuh kita, terutama
bila darah merespon materi buruk yang masuk, diantaranya asap rokok.
Pada umumnya para perokok berharap dengan menghisap asap tembakau tersebut
akan menurunkan ketegangan, lebih rileks dan sebagai teman saat berfikir, kawan
saat sendiri atau ketika dicekam dingin, sehingga bagi sebagian orang rokok
sudah menjadi kebutuhan. Namun ironisnya, ketika orang tersebut mencoba
meredakan stress kejiwaan dengan merokok justru malah stress tersebut berpindah
pada sel darah merah di tubuhnya. Dampak stress yang menyerang darah juga tidak
kalah fatal, dalam jangka waktu lama hal ini akan menjadi pencetus terjadinya
kanker. Na’uzu Billahi Minzalik…
Stress pada sel darah merah adalah sebuah
realita. Sel darah dikatakan mengidap stress ketika terjadi perubahan sel darah
normal yang mengalami stress oksidatif , atau berubahnya ikatan kimia darah
akibat serangan senyawa radikal bebas yang memicu oksidasi. Stress oksidatif
yang menyerang darah dapat merubah lingkungan darah dan mengakibatkan sel darah
merah menyimpang dari homeostasis (reaksi alami tubuh yang mempertahankan
konsentrasi zat di tubuh agar senantiasa konstan). Sementara penyimpangan
homeostasis tubuh dapat merugikan sel darah merah.
Metabolisme oksigen di dalam sel darah merah
merupakan rangkaian proses yang kompleks dan saling terkait serta berlangsung
terus selama 120 hari. Kerusakan pada sel darah merah dapat menganggu fungsinya
yaitu mengantarkan oksigen untuk pernapasan bagi sel. Untuk melindungi sel
darah merah, di dalam sel darah merah terdapat senyawa antioksidan alami dengan
kadar yang tinggi meliputi superoxide dismutase (SOD), catalase dan glutathion peroxidase
(GPx). Oleh sebab itu dapat dikatakan sel darah merah merupakan sel tubuh yang
berfungsi sangat vital.
Sel darah merah adalah salah satu sel yang sangat
rentan terhadap radikal bebas. Sel darah merah tidak mempunyai inti sel. Jika
terjadi kerusakan akibat polusi asap rokok, emisi kendaraan, makanan dan
minuman yang tidak sehat dan lain-lain, dia tidak dapat mempertahankan kadar
antioksidan (yang normalnya didapat secara alami) tersebut dengan cara
mensintesisnya.
Sel darah merah dapat beradaptasi ketika terjadi
serangan agen yang menyebabkan oksidasi sel. Namun, apabila oksidasi sel
melebihi batas toleransi sel darah merah akan gagal beradaptasi. Hal ini biasa
terjadi ketika interaksi dengan stressor (penyebab stress oksidatif)
berlangsung lama dan dengan intensitas yang kuat sehingga sel darah merah
mengalami exhausted (kelelahan). Jika hal ini dibiarkan terjadi dalam waktu
lama akan terjadi denaturasi spektrin (kerusakan dinding) sel darah merah yang
bersifat permanen dan menurunkan fungsi sel darah merah dalam menopang
kehidupan.
Lalu
Apa dan Bagaimana Solusinya…???
BEKAM SOLUSI EFEKTIF MENGATASI STRES DAN DETOKSIFIKASI “LIMBAH” RACUN DALAM DARAH
Disamping itu solusi terbaik saat stress mendera
adalah dengan cara berbekam. Bekam, selain meredakan ketegangan pembuluh darah,
juga dapat mencegah peningkatan stress oksidatif pada sel darah merah. Pada
hasil penelitian dengan metode penyaringan sel darah merah yang diambil dari
subjek perokok dan non-perokok yang dibekam menunjukkan perbedaan yang
signifikan.
Bekam pada titik meridian (potent point) memicu
terjadinya hipoksia dan pengeluaran darah rusak dari tubuh. Reaksi ini
berfungsi untuk merangsang sumsum tulang segera menghasilkan sel darah merah
yang baru (regenerasi erythrocit) melalui perangsangan hormon Eritropoietin.
Sel darah merah generasi baru pada sirkulasi darah mengandung catalase dan Gpx
yang normal. Selain itu sel darah merah memiliki spectrin (dinding sel darah
merah) yang masih utuh serta memiliki anti-oksidan yang masih dalam kondisi
baik sehingga dapat menjalankan fungsinya menetralisir radikal bebas secara
optimal.
Hasil penelitian ini mengungkap satu lagi fakta
keajaiban bekam. Terbukti sudah secara ilmiah bahwa bekam dapat mempunyai efek
yang sangat penting untuk mempertahankan homeostasis sel darah merah sehingga
dapat mencegah terjadinya stress oksidatif pada sel darah merah. Hal ini
mengakibatkan peningkatan jumlah sel darah merah yang lolos saring oleh karena
tidak terjadi gangguan elastisitas sel darah merah. Dengan kata lain, bekam adalah
solusi jitu untuk mengatasi stress, terutama stress pada darah merah.
Ditulis Oleh: Wahyudi Widada, SKp., MKed (Dosen
Patobiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember)
Disarikan dari Tabloid Bekam Edisi I/2011, Cetak Ulang
Disarikan dari Tabloid Bekam Edisi I/2011, Cetak Ulang
BAGAIMANA
DARAH BISA KOTOR DAN MENJADI “LIMBAH” BERACUN ?
Masuknya
racun yang mengotori darah bisa melalui makanan seperti: pestisida,
insektisida, fungisida, zat pewarna, penyedap makanan, hormon dan logam berat;
melalui minuman seperti: zat pewarna, zat aroma-essence, logam berat, bahan
kimia dan lain-lain;melalui pernafasan disebabkan oleh asap kendaraan, asap
pabrik, asap rokok dan sebagainya. Serta melalui obat-obatan yang berupa
antibiotik, analgesik, anti pyrertic dan sebagainya.Dari empat pintu masuk
tersebut, darah kotor lalu menumpuk di bawah kulit. Jika darah kotor tersebut
tidak dikeluarkan, maka tubuh akan melemah dan terserang penyakit. Untuk
menyembuhkan penyakitnya, tidak ada cara yang paling efektif selain berBEKAM.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode
pengobatan bekam merupakan suatu teknik detoksifikasi (pengeluaran racun dalam
tubuh) yang efektif menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit dari yang ringan
hingga berat sekalipun dengan menghilangkan sumber penyakitnya, bukan gejalanya
saja, tanpa memiliki akibat sampingan.
Di Arab, biasanya orang berbekam dengan cawan
kaca atau mangkok tinggi, sedangkan di Cina orang menggunakan tanduk. Yang
menarik, orang Eropa, pada abad 18 M, menggunakan lintah sebagai alat berbekam.
Bahkan, pernah sekitar 40 juta lintah diimpor Perancis untuk tujuan itu.
Lintah-lintah tersebut dilaparkan terlebih dahulu, lalu ditempelkan pada tubuh
manusia, dia akan menghisap terus hingga terjatuh sebagai tanda kekenyangan.
Sebagai suatu metode pengobatan, tentunya bekam
mempunyai khasiat. Di antaranya adalah:
1. Mengeluarkan darah kotor, baik darah yang
teracuni maupun darah yang statis, sehingga peredaran darah yang semula
tersumbat menjadi lancar kembali.
2. Meringankan tubuh. Banyaknya kandungan darah
kotor yang menumpuk di bawah permukaan kulit seseorang akan mengakibatkan
terasa malas dan berat. Jika dibekam, maka akan meringankan tubuhnya.
3. Menajamkan penglihatan. tersumbatnya peredaran
darah ke mata mengakibatkan penglihatan akan menjadi buram. Setelah dibekam,
peredaran darah yang tersumbat kembali lancar dan mata bisa melihat dengan
terang.
4. Menghilangkan berbagai macam penyakit.
Rasullulah SAW mengisyaratkan ada 72 macam penyakit yang dapat disembuhkan
dengan jalan berbekam, seperti: Asam urat, darah tinggi, jantung, kolesterol,
masuk angin, migrain, sakit mata, stroke, sakit gigi, vertigo, sinusitis,
jerawat, sembelit, wasir, impotensi, wasir, kencing manis, liver, ginjal,
pengapuran dan lain lain.
Ketika berobat ke dokter, maka sederet pertanyaan
harus dijawab pasien tentang keluhan apa yang dirasakan, lalu sang dokter pun
memeriksa, memberikan resep. Kemudian, menyerahkan kuitansi yang harus dibayar.
Tapi, ketika konsultasi dengan praktisi bekam, melalui keahlian membaca telapak
tangan, lidah dan iris mata, praktisi bekam itu justru malah yang menguraikan
penyakit yang sedang diderita si pasien. Kemudian, menentukan berapa titik yang
harus dibekam. Mengenai pembayaran, umumnya mereka tidak menentukan tarif
seperti dokter, terserah si pasien saja. Ini sunnah Nabi yang harus
disosialisasikan dan dilestarikan, begitu alasannya.
Sebaiknya berbekam saat perut dalam keadaan
kosong (berpuasa) karena bila dilakukan dalam keadaan perut penuh, justru bisa
mendatangkan penyakit. Menurut Ibnu Sina dalam kitabnya Al Qanun, waktu paling
baik untuk berbekam adalah pada pukul 14-15 sore. Karena pada waktu itu
pembuluh darah sedang mengembang sehingga akan efektif dalam proses
penyembuhan.
Proses pengobatannya hampir sama dengan
akupuntur, bedanya titik saraf yang menjadi simpul penyakit bukan ditusuk jarum
seperti akupuntur. Tapi, dibekam, disedot dulu dengan menggunakan gelas,
setelah kulit terangkat lalu ditusuk-tusuk dengan jarum atau pisau bedah ukuran
11 atau 13 untuk mengeluarkan darahnya. Kemudian, ditutup lagi dengan gelas.
Darah yang keluar dari setiap titik yang dibekam
berbeda-beda bentuknya. Ada yang sedikit, tapi ada juga yang banyak. Umumnya
darah yang keluar berwarna agak kehitaman, bahkan ada yang mengental seperti
marus.
Artinya, penumpukan racun yang menyumbat aliran
darah begitu banyak dan sudah terlalu mendekam di bawah kulit.
Tahukah Anda,Suka Tidak Suka Banyak Limbah Beracun Dalam Tubuh Kita