BEKAM sangat baik untuk meringankan dan mengobati
beberapa penyakit. Ia dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesehatan,
memperbaiki kesehatan tubuh, atau meningkatkan daya tahan tubuh (fungsi
promotif), sehingga bisa dipakai pada orang-orang yang sehat. Selain itu, dapat
dipakai pula untuk mencegah agar seseorang yang sehat tidak terserang penyakit
(fungsi preventif). Pada sebagian orang sakit, bisa meringankan dan
menghilangkan beberapa keluhan (fungsi paliatif), dan bisa menghilangkan
penyebab penyakit (fungsi kuratif).
Kata Bekam merupakan
terjemahan dari hijaamah, dari kata al-hajmu, yang
berarti menghisap atau menyedot. Sehingga hijaamah atau bekam
diartikan sebagai peristiwa penghisapan darah dengan alat menyerupai tabung,
serta mengeluarkannya dari permukaan kulit dengan penyayatan yang kemudian
ditampung di dalam gelas. Di Indonesia Bekam dikenal dengan beberapa nama
seperti: canduk, canthuk, kop, cupping, mambakan dan lainnya.
Cara pengobatan Bekam
dilakukan dengan membekam titik-titik di permukaan kulit. Titik yang dibekam
bisa berupa
- Titik-titik Bekam Nabi (Prophet
Potent Point)
- Titi-titik Meridian Akupunktur
- Titik-titik Akupresur
- Titik-titik Refleksi
- Titik-titik Tung
- Titik-titik Tho’ dan sebagainya.
Memahami Bekam
Menurut kedokteran tradisional, bahwa di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meredian, cing luo, tho’, khottuz zawaal, atau habl. Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian tubuh sebelah atas dengan sebelah bawah, antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri dan bagian kanan, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Menurut kedokteran tradisional, bahwa di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-jaring atau jala. Jala ini dapat disamakan dengan meredian, cing luo, tho’, khottuz zawaal, atau habl. Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat antara bagian tubuh sebelah atas dengan sebelah bawah, antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri dan bagian kanan, antara organ-organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan organ lainnya, antara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan organ berongga, dan lain sebagainya, sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak.
Kelainan yang terjadi
pada satu poin ini dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga
sebaliknya, pengobatan pada satu poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini
dapat menjelaskan bahwa seseorang yang sakit matanya tidak perlu dibekam pada
matanya. Atau seseorang yang mengalami gangguan pada saluran pencernaannya
dapat terlihat gambaran penyakit di lidahnya. Sehingga untuk mengobati
pencernaannya dapat dibekam pada titik poin pencernaan maupun lidahnya, dan
sebaliknya untuk mengobati penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran
pencernaannya.
Hasil penelitian
dunia kedokteran modern mendapatkan bahwa poin istimewa merupakan motor points pada
perlekatan neuromuskular (neuromuscular attachements) yang mengandung
banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi mioglobin, sebagian
besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak
mengandung cell mast, kelenjar limfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus
saraf serta ujung saraf akhir, dibanding dengan daerah yang bukan poin
istimewa.
Mereka membuktikan bahwa
apabila dilakukan pembekamam pada satu poin, maka di kulit (kutis),
jaringan bawah kulit (sub kutis), fascia dan ototnya
akan terjadi kerusakan dari mas cell dan lain-lain. Akibat
kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamin,
bradikinin, slow reacting substance (SRS), serta zat-zat lain yang belum
diketahui. Zat-zat ini menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol,
serta flare reaction pada daerah yang dibekam. Dilatasi kapiler juga dapat
terjadi ditempat yang jauh dari tempat pembekaman. Ini menyebabkan terjadi
perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah. Akibatnya timbul efek relaksasi
(pelemasan) otot-otot yang kaku serta akibat vasodilatasi umum akan menurunkan
tekanan darah secara stabil. Yang terpenting adalah dilepaskannya corticotrophin
releasing factor (CRF), serta releasing factors lainnya oleh adenohipofise.
CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan corticosteroid. Corticosteroid ini
mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta menstabilkan permeabilitas sel.
Sedangkan golongan
histamin yang ditimbulkannya mempunyai manfaat dalam proses reparasi
(perbaikan) sel dan jaringan yang rusak, serta memacu pembentukan reticulo
endothelial cell, yang akan meninggikan daya resistensi (daya tahan) dan
imunitas (kekebalan) tubuh. Sistem imun ini terjadi melalui pembentukkan interleukin dari
cell karena faktor neutral, peningkatan jumlah sel T karena
peningkatan sel-enkephalin, enkephalin dan endorphin yang
merupakan mediator antara susunan saraf pusat dan sistem imun, substansi
P yang mempunyai fungsi parasimpatis dan sistem imun, serta peranan
kelenjar pituitari dan hypothalamus anterior yang
memproduksi CRF.
Penelitian lainnya
menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat syaraf permukaan
kulit yang akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui
syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus kearah thalamus yang
akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya
akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke
motor neuron dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek lainnya adalah
dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.
Pada sistem endokrin
terjadi pengaruh pada sistem sentral melalui hypothalamus dan pituitari sehingga
menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, ADM. Sedangkan melalui system
perifer langsung berefek pada organ untuk menghasilkan hormon-hormon insulin,
thyroxin, adrenalin, corticotropin, estrogen, progesteron, testosteron.
Hormon-hormon inilah yang bekerja di tempat jauh dari yang dibekam.
Proses pengobatan bekam
(berpatokan pada patofisiologi akupunktur) secara ringkas dilakukan dengan
beberapa cara:
A.Dengan memperkuat Chi
(energy) bagian tubuh yang lemah (difisiens/hipo) dan mengurangi chi bagian
tubuh yang berlebihan (hiper):
1.Memperkuat bagian
tubuh yang lemah- Memperkuat bagian meridian tubuh yang lemah
- Memperkuat meridian
luar dengan meridian dalam
- Memperkuat meridian
ibu
2.Melemahkan bagian
tubuh yang berlebihan (ekses/hiper)- Melemahkan penyakit meridian tubuh yang
terlalu berlebihan
- Melemahkan meridian
luar dan meridian dalam
- Melemahkan meridian
anak.
3.Kombinasi antara
memperkuat bagian tubuh yang lemah dan mengurangi bagian tubuh yang berlebihan.
B. Membuang panas tubuh
dan menghangatkan bagian tubuh yang dingin:
1.Membuang panas tubuh,
meliputi:
- Membuang panas yang
berasal dari luar tubuh.
- Membuang panas yang
berasal dari dalam tubuh, mencakup:
- Membuang panas yang masuk ke
paru-paru
- Membuang panas yang berada di
hati dan empedu
- Membuang panas dari lambung dan
limpa
- Membuang panas yang
disebabkan kekuarangan/difisiens panas:
- Membuang panas di paru-paru
- Membuang panas di hati karena
difisiens
- membuang panas di liver dan
ginjal karena defisiens
2.Menghangatkan bagian
tubuh yang dingin, dengan cara:
- Menghangatkan Yang
untuk mengusir dingin
- Menghangatkan Yang dan
memperkuat difisiens
3.Kombinasi antara
menghangatkan Yang dan mengusir panas.
C. Mengobati daerah luar
dan dalam tubuh :
- Mengobati daerah luar
untuk penyakit yang akut
- Mengobati daerah dalam
untuk penyakit yang kronis
- Kombinasi antara
daerah luar dan dalam
D.Mengobati penyakit yang sejenis dengan metode
pengobatan yang berbeda dan mengobati penyakit yang berbeda dengan metode yang
sama.
Terapi bekam masih sangat jarang sekali
digunakan untuk menyembuhkan penyakit seseorang, orang lebih populer pergi ke
dokter utuk menyembuhkan penyakitnya, padahal kalau seseorang sedikit membaca
atau mempelajari mengenai manfaat dari Terapi Bekam, sungguh sangat luar biasa,
karena dapat menyembuhkan segala macam penyakit dengan
izin ALLAH SWT, termasuk penyakit yang berat
seperti Jantung, Stroke, Darah Tinggi,
Kolesterol Tinggi, Diabetes, Dll
Untuk lebih jelasnya mengenai manfaat dari Terapi Bekam, silahkan
disimak penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan bekam (Al-Hijamah) :
Manfaat Bekam Kering
(tanpa pengeluaran darah) :
- Mengatasi masalah masuk angin
- Menghilangkan rasa sakit pada
paru-paru yang kronis
- Menahan derasnya darah haid dan
hidung mimisan
- Meringankan rasa sakit dan
mengurangi penumpukkan darah
- Melenturkan otot-otot yang
tegang
- Radang urat saraf dan radang
sumsum tulang belakang
- Pembengkakan liver
- Radang ginjal dan wasir
Manfaat Bekam Basah (dengan
pengeluaran darah) :
- Membersihkan darah dari
racun-racun sisa makanan dan dapat meningkatkan aktifitas saraf tulang
belakang (vertebra)
- Mengatasi tekanan darah yang
tidak normal dan pengapuran pada pembuluh darah (arteriosklerosis)
- Menghilangkan pusing-pusing,
- Menghilangkan memar dibagian
kepala, wajah, migraine dan vertigo
- Menghilangkan sakit gigi
- Menghilangkan kejang-kejang
- Menghilangkan keram pada otot.
- Memperbaiki permeabilitas
pembuluh darah
- Sangat bermanfaat bagi
penderita asma, pneumonia dan angina pectoris
- Menajamkan penglihatan dan
- membantu dalam pengobatan mata
- Bagi wanita dapat mengobati
gangguan rahim dan gangguan haid
- Melancarkan peredaran darah,
meringankan badan, menghilangkan sakit bahu, dada dan punggung
- Membantu mengatasi kemalasan,
lesu dan banyak tidur
- Mengatasi insomnia
- Mengatasi stress
- Mengatasi mimpi buruk
- Mengatasi sering kesurupan,
trauma, rasa takut yang berlebihan
- Mengatasi Kecanduan narkoba,
kurang gairah
- Mengeluarkan angin,
toksid yang membahayakan bagi tubuh
- Menyembuhkan encok dan reumatik
- Mengatasi gangguan kulit,
- Mengatasi alergi jerawat dan
gatal-gatal
- Memulihkan fungsi tubuh
- Mengatasi radang selaput
jantung dan radang ginjal
- Mengatasi keracunan
- Dapat menyembuhkan luka
bernanah dan bisul
- Mengobati masuk angin,
- Mengobati darah tinggi,
kolesterol tinggi,diabetes dan stroke,
- Mengobati Penderita Penyakit
jantung dan asam urat
- Mengobati sakit pinggang,
liver, sakit kepala, sakit mata, impotensi,
- Mengobati sinusitis, wasir dan
maag.
Dan masih banyak lagi
sebenarnya manfaat dari Terapi Bekam ini, karena pada zaman Nabi Muhammad bekam
ini merupakan salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit, dan sangat di
anjurkan sekali, baik bagi yang sudah terkena penyakit atau yang masih sehat " Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati "
Beberapa Penyakit yang
tidak bisa diobati dengan Bekam :
- Penyakit yang disertai
perubahan anatomi dan morfologi tubuh, seperti: kanker dan tumor.
- Penyakit yang memerlukan
operasi, seperti: patah tulang, dislokasi tulang dan sendi, dan ruptur
(lepasnya) organ-organ dalam tubuh.
- Penyakit karena trauma fisik,
terkena zat kimia, tersiram air panas, dan luka bakar.
- Penyakit karena kecelakaan,
seperti: tenggelam, tersengat listrik, luka-luka robek, dan lecet.
MENGAPA KITA HARUS
BERBEKAM ?
FITRAH MANUSIA
Secara Fitrah tubuh
manusia telah memiliki kekuatan yang mampu menjaga dirinya, tetapi mekanisme
ini tidak akan berfungsi apabila tubuh dipenuhi dengan banyak toksid (racun).
Keadaan ini akan semakin serius jika toksid tersebut tidak dapat dikeluarkan
dengan sempurna sementara tubuh tidak mendapat zat nutrisi yang cukup.
TAHUKAH ANDA ?
Tubuh kita telah
dipenuhi oleh jutaan toksid (racun) yang mengakibatkan sistem imuniti menurun,
bertambahnya penyakit, penyakit yang sukar di sembuhkan (Degeneratif).
TOKSIN/RACUN didalam
tubuh kita diakibatkan oleh :
1. MAKANAN DAN MINUMAN
* Makanan siap saji
* Obat–obatan kimia yang
dikonsumsi dalam jangka waktu lama
* Pengawet makanan
sintetik (asam benzonat dan asam sorbet)
* Penyedap rasa
sintetik/penguat rasa sintetik/monosodium glutamat/MSG dan derivatnya
* Zat pemanis buatan
(aspartam, siklamat, sakarin)
* Zat perwana sintetik
(makanan atau tekstil)
* Antioksidaan, pengatur
keasaman, pengeras
* Antikempal, sekuestran
* Pemutih dan pematang
tepung, pengemulsi, pengental
* Garam dapur/senyawa
natriumnklorida
* Cuka (senyawa asam
asetat)
* Zat-zat kimia lainnya
2. GAYA HIDUP
* Melalui Obat-Obatan :
Antibiotic, analgesic/antipyretic
* Pola makan :Serba
instan, tinggi lemak-karbohidrat-protein dan rendah serat
* Logam berat
:Raksa/mercury/hg, timbale/lead/plumbum/pb dan alumunium.Orang di perkotaan dan
di daerah industry sangat rentan
* Hasil Pertanian yang
beracun:Pupuk organik, pestisida, herbisida dan radiasi
* Melalui Pernapasan:
polusi lainnya,asap rokok,asap pabrik, asap kendaraan, limbah industry, polusi
dalam rumah.
* Gaya Hidup:sikap
hidup, pola pikir, daya tahan terhadap stresss dan kurang olahraga.
PENYAKIT AKIBAT TOXID
* Mudah mengantuk,
* Hepatitis,
* Sakit kuning,
* Letih lesu,
* Diabetes mellitus,
* Lemah jantung,
* Sakit sendi,
* Gout,Arthritis,
* Darah Tinggi,
* Telinga Berdenging,
* Keputihan,
* TBC,
* Lemah syahwat ,
* Obesitas,
* Selulit,
* Jerawat,
* Penyakit kulit,
* Rambut atau kuku
pecah,
* Kegelisahan,
* Cepat marah,dll.
CIRI FISIK TOXID
* Iris Mata : Keruh,
Spot Toxid
* Tangan : Hitam pada
garis, warna Gelap (hitam/biru)
* Kulit Kering dan Kasar
* Rambut Gugur dan Pecah
* Kuku Rusak/Pecah/Hitam
* Obesitas, Banyak
Selulit
* Nafas Bau
* Lidah Hitam
* Muka Berjerawat
* Kaki Berwarna/Pigmen
* Impotensi/Keguguran
* Alergi, Makan
Berpantang
* Sembelit
(autointoxication)
* Kulit/Mata Berwarna
agak Kuning
PROGRAM DETOKSIFIKASI/ PEMBERSIHAN
* Detoksifikasi, Buang
racun di Usus (Colon)
* Detoksifikasi, Buang
racun di Ginjal (Kidney)
* Detoksifikasi, Buang
racun di Hati (Liver)
* Detoksifikasi, Buang
racun di Jantung (Heart)
* Detoksifikasi, Buang
racun di Limpa (Spleen)
MENGAPA HARUS
DETOKSIFIKASI/PEMBERSIHAN ?
* Zaman serba instant
dan penuh Polusi, makanan diawetkan dan polusi dimana-mana, zat-zat beracun ada
di makanan yang kita konsumsi, air yang kita minum, dan udara yang kita hirup.
* Manusia harus makan
dan aminum, zat gizi dan racun masuk dalam tubuh, memperbesar peluang kontak
antara senyawa beracun dengan dinding Usus, bila terjadi selama bertahun-tahun,
tubuh terutama hati yang dipaksa untuk bekerja extra keras untuk menetralisir
racun mengakibatkan rusaknya fungsi hati, racun terbawa aliran darah/limfa
menyebabkan penyakit pada berbagai organ.
METODE DETOKSIFIKASI
* Dzikir, Ibadah
* Sedekah, Puasa
* BerBEKAM / HIJAMAH
* Detoksifikasi Hernal
* Akupunktur
* Akupresur
* Refleksi
* Olahraga
* Mandi Uap
* Ion Detoks
* Terapi Gizi
BEKAM/HIJAMAH adalah salah satu metode Detoksifikasi
yang terbaik, dan sampai saat ini belum ada metode yang dapat menandingi
keampuhan dari metode BEKAM/HIJAMAH ini.
13 MASALAH BEKAM (HIJAMAH)
YANG PALING BANYAK DITANYAKAN:
Oleh Dr.Abu Hana
Bismillah,
Bagi anda yang
berkeinginan kuat untuk berbekam (hijamah/ODT), dan baru pertama
kali melakukannya terkadang ada beberapa hal mengganjal yang ingin ditanyakan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
PERSIAPAN
Tidak ada persiapan
khusus jika anda ingin di Bekam, artinya kapan saja anda dibekam maka tidak
menjadi masalah, Akan tetapi untuk dan mengurangi efek samping maka disarankan
anda makan 3-4 jam sebelum di bekam, karena jika perut anda kosong (puasa)
terkadang menyebabkan pusing/lemas.
Sebaliknya apabila anda
dalam kondisi perut penuh makanan atau hanya berselang 1 jam setelah makan
kemudian anda dibekam maka beberapa pasien mengeluh mual atau muntah. Hindari
berjima’ sebelum bekam, apalagi sesudahnya karena akan menguras banyak energi.
SOAL 1. Saya sedang
hamil, bolehkah dibekam ?
Boleh, jika kondisi
umumnya baik. Sebelum dibekam harus diperiksa dulu tekanan darah dan keadaan
umum lainnya, jika normal maka tidak ada masalah. Yang perlu diperhatikan
adalah menghindari pembekaman di daerah perut dan pinggang. Untuk Ibu menyusui,
wanita haidh dan menstruasi juga diperbolehkan berbekam asal kondisi
umumnya cukup baik .
SOAL 2. Orang tua
saya sudah “sepuh” apa juga boleh dibekam? Bagaimana dengan anak kecil?
Orang yang sudah lanjut
usia dan anak kecil (diatas 4 tahun) tidak mengapa dibekam asalkan dilakukan
secara bertahap, dengan sedikit sayatan tipis, menggunakan jumlah kop yang
sedikit serta dengan kekuatan pompa yang minimal.
SOAL 3. Kondisi apa
yang merupakan “pantangan” (kontraindikasi) bekam ?
Ada kontraindikasi yang
bersifat absolut dan ada yang bersifat relatif.
Kontraindikasi absolut,
adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang dilarang untuk dilakukan bekam,
diantaranya adalah : pasien yang berumur dibawah 4 tahun, pasien yang sedang
mengkonsumsi obat pengencer darah, pasien yang mengalami gangguan sistim
pembekuan darah yang berat, koma (tidak sadar), dehidrasi berat, renjatan/syok,
pasien yang baru menjalani transfusi darah, donor darah atau cuci darah (kurang
dari 48 jam dari waktu bekam), penderita jantung yang menggunakan alat bantu
pengatur detak jantung.
Kontraindikasi
relatif, adalah kondisi/kelainan penyakit tertentu yang disarankan untuk
tidak bekam terkecuali dilakukan oleh ahli bekam professional yang sudah
berpengalaman, diantaranya adalah : pasien anemia, pasien kencing manis dengan
kadar gula darah sewaktu lebih dari 300, pasien tumor/kanker, hipertensi dengan
systole lebih dari 200mmHg, penderita gagal jantung (Decomp. Cordis) yang
berat, pasien kesurupan (terkena sihir), penderita phobia berat
terhadap peralatan medis dan wanita hamil,haidh, nifas atau menyusui.
WAKTU BEKAM
SOAL 4. Apakah
harus memilih hari tertentu dan tanggal tertentu (tanggal 17,19 dan 21) agar
lebih utama dilakukan bekam ?
Tidak, karena
hadits mengenai keutamaan hari dan tanggal tertentu untuk beerbekam
adalah hadits dhoif (lemah) sehingga tidak bisa
dijadikan dalil. Begitu juga larangan membekam pada hari tertentu (Rabu,
Jum’at, Sabtu) juga tidak memiliki dasar yang kuat.
SOAL 5. Apakah ada
perbedaan dibekam pada waktu pagi, siang, sore atau malam hari ?
Sebenarnya tidak ada
perbedaan yang mencolok, kapan saja bisa dilakukan bekam. Hanya saja jika
dilakukan pada saat sinar matahari terik (tengah hari) lebih memudahkan untuk
mengeluarkan darah.
EFEK SAMPING
Perlu kita ketahui dulu
sebalumnya bahwa setiap tindakan medis apapun bentuknya tetap
memiliki risiko dan efek samping. Akan tetapi hal tersebut tidaklah menjadikan
kita “urung” untuk melaksanakan “Sunnah hijamah (Bekam)” yang mulia ini,
asalkan dilakukan sesuai standar dan dilakukan oleh ahli yang professional maka
tindakan tersebut sangatlah aman.
Tidaklah mungkin Allah
Ta’ala dan Rosul-Nya menuntunkan amalan hijamah ini jikalau berisiko tinggi
bagi ummatnya, justeru yang sudah terbukti adalah manfaat dan faedah yang luar
biasa.
SOAL 6. Apakah
dibekam itu terasa “SAKIT” ?
Tidak, karena
sebelumnya dilakukan dulu penyedotan dengan kop bekam (disebut Bekam Kering)
yang berfungsi untuk menarik “darah kotor” ke bawah permukaan kulit sehingga
kulit akan terasa menjadi tebal dan “baal” sehingga ketika dilakukan sayatan
tipis maka sudah tidak terasa sakit lagi, hanya seperti digigit semut.
Bekam kering tadi juga
sekaligus berfungsi mengeluarkan kelebihan “unsur angin” dari tubuh dan
menimbulkan efek “massage” untuk melenturkan otot-otot yang mengalami kekakuan.
SOAL 7. Setelah
dibekam, saya malah mengeluh badan terasa sakit (pegal-pegal) apakah ada yang
salah ?
Hanya sedikit pasien
yang mengeluhkan hal tersebut. Hal ini terjadi sebagai rekasi sistim
imun tubuh untuk berusaha mengembalikan fungsi-fungsi
tubuh agar menjadi normal kembali karena “sumber darah kotornya” sudah
dikeluarkan. Dalam 3-4 hari keluhan tersebut umumnya sudah hilang dan tubuh
menjadi bugar.
Beberapa pasien mengatakan
“mengantuk” dan ada juga yang “merasa lapar” setelah bekam, hal tersebut wajar
dan justeru lebih baik.
SOAL 8. Saya
mengikuti bekam masal, setelah itu badan saya “meriang” apakah saya mengalami
infeksi?
Saya tidak menyarankan
untuk mengikuti Bekam Masal karena penggunaan alat bekam berulang kali tanpa
proses sterilisasi yang sesuai standar bisa menjadi sumber penularan
penyakit tertentu. Keluhan “meriang” bisa merupakan tanda infeksi apabila luka
bekas sayatan Bekam mengalami pembengkakan (oedem), berwarna merah,
keluar cairan seperti nanah (pus), dan jika dipegang terasa hangat.
Apabila “meriang”
tersebut tanpa disertai tanda-tanda tadi maka hal tersebut memang kadang
terjadi dan normal adanya dan dalam 3-4 hari keluhan tersebut umumnya sudah
hilang dan tubuh menjadi lebih ringan dan nyaman.Begitu juga dengan keluhan
perih pada bekas sayatan akan hilang sendirinya hingga sekitar 12 jam.
SOAL 9. Keluar
cairan seperti “lepuhan cacar” setelah bekam apakah berbahaya ?
Gelembung cairan
tersebut merupakan transudat yang umumnya terjadi
akibat proses penyedotan yang terlalu lama (lebih dari 15 menit). Dalam Ilmu
kedokteran China dikatakan bahwa adanya blister (lepuhan/lecat) pada
bekas bekam menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya
darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.
Gelembung tersebut
tidaklah berbahaya dan cukup mengeluarkannya dengan menggunakan ujung pisau
bedah steril kemudian diolesi dengan minyak habbatussauda (jinten
hitam). Jangan sekali-kali menusuknya dengan jarum atau peniti dan
sejenisnya karena dapat menimbulkan infeksi.
SOAL 10. Bekas
bekam di kulit meninggalkan lebam berwarna merah muda, ungu hitam, dan ada juga
yang tidak berubah sama sekali, kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Umumnya bekas bekam akan
hilang dalam waktu 3 hari sampai 1 minggu setelah
bekam tergantung bentuk dan warna yang ditinggalkan. Reaksi pigmen
pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
- Ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi
defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran
(pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah
statis (darah beku).
- Ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya
gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah
statis (darah beku).
- Bintik-bintik ungu yang
tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini
menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
- Merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi
“Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang
diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
- Merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah
yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
- Agak pucat/putih dan tidak
hangat ketika disentuh, hal
ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas
patogen.
- Garis-garis pecah/ruam pada
permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind
(lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
- Munculnya uap air pada dinding
bagian dalam gelas bekam,
menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
SETELAH BEKAM
SOAL 11. Apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan setelah Bekam ?
Istirahatlah secukupnya
setelah berbekam, lebih baik lagi tidur. Minumlah air putih, madu, sari kurma
atau teh manis untuk mempercepat pemulihan. jika ingin makan, usahakan kurang
lebih satu jam sesudahnya dan menghindari makan asam, pedas,
mie dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari untuk melakukan jima’ setelah
bekam.
SOAL 12. Apa boleh
mandi setelah Bekam ?
Boleh bahkan dianjurkan
mandi setelah 2 jam melakukan bekam. Sebaiknya menggunakan air hangat untuk
mempercepat proses pemulihan. Hindari untuk menggosok bekas sayatan bekam
dengan sabun secara berlebihan karena selain terasa perih juga akan
memperlambat proses penyembuhan luka.
SOAL 13. Apa ada
perawatan khusus rutin (dengan antiseptic, rivanol, dll) yang dilakukan setiap
hari untuk luka bekas sayatan bekam?
Perawatan tersebut
diatas dilakukan jika memang diperlukan. Alhamdulillah jika Bekam (Hijamah)
dilakukan dengan benar maka hal tersebut belum diperlukan karena lukanya sangat
tipis dan cepat sembuh dengan sendirinya. (dr.abuhana)
Bagaimana tips yang baik
dan aman dalam memilih terapi bekam?
1. Pilihlah Terapis
bekam yang bersertifikat dan diutamakan memiliki pendidikan/pengetahuan medis
yang cukup.
2. Pastikan
Terapis tersebut memiliki peralatan yang steril dan memiliki izin dari Dinas
Kesehatan setempat.
3. Menggunakan
peralatan medis standar (hanscon, masker, pisau bedah, kassa steril, dll)
Hindari penggunaan silet, cutter, kaca, tissue gulung, kapas, atau kop berupa
tanduk, bambu dan gelas biasa. Dalam prakteknya Rosulullah menggunakan metode
syartoh (sayatan) ketika berbekam.
Terapi Bekam Steril