TERAPI HEWAN LINTAH MAMPU MENGATASI DIABETES MELLITUS
Gambaran Umum Diabetes Mellitus
Penyakit DM (Diabetes Mellitus) yang juga dikenal sebagai penyakit
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang
ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya
gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, sehingga organ pankreas tidak mampu
memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Insulin termasuk salah satu hormon
yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab dalam mengontrol
jumlah/kadar gula dalam darah. Insulin dibutuhkan untuk mengubah (memproses)
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan oleh tubuh
manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
DM merupakan salah satu penyakit
yang prevalensinya kian meningkat. Kini, jumlah penderita DM di Indonesia
semakin bertambah. Tidak hanya orang tua, bahkan remaja dan dewasa pun diserang
penyakit gula ini. Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2003,
tercatat hampir 200 juta orang di dunia menderita DM. Dan, diperkirakan pada
tahun 2025, jumlah penderita DM bisa mencapai 330 juta jiwa.
Sementara itu, di Indonesia,
berdasarkan data WHO pada tahun 2003, tercatat lebih dari 13 juta penderita DM,
yang dari jumlah tersebut diperkirakan meningkat menjadi lebih dari 20 juta
penderita pada tahun 2030.
DM terdiri atas 2 tipe, yaitu DM
tipe I dan DM tipe II. DM tipe I adalah DM yang bergantung pada insulin
lantaran tubuh kekurangan hormon insulin, yang dikenal dengan istilah IDDM (insulin
dependent diabetes mellitus). Hal ini disebabkan oleh hilangnya sel beta
penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe I banyak
ditemukan pada balita, anak-anak, dan remaja.
Lain halnya dengan DM tipe II yang
terjadi akibat hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan
semestinya, yang dikenal dengan istilah NIDDM (noninsulin dependent diabetes
mellitus). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan, seperti kecacatan
dalam produksi insulin, serta resistensi terhadap insulin atau berkurangnya
sensitivitas (respons) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai
dengan meningkatnya kadar insulin dalam darah.
Adapun gejala-gejala penderita DM adalah sebagai berikut:
1) Jumlah urin yang dikeluarkan lebih banyak (polyuria).
2) Sering kali atau cepat merasa haus/dahaga (polydipsia).
3) Lapar yang berlebihan atau makan banyak (palyphagia).
4) Frekuensi urin meningkat/kencing secara terus-menerus (glycosuria).
5) Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
6) Kesemutan/mati rasa pada ujung saraf di telapak tangan dan
kaki.
7) Cepat lelah dan lemah setiap waktu.
8) Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba.
9) Apabila luka/tergores (korengan), penyembuhannya berlangsung
lambat.
10) Mudah terkena infeksi, terutama pada kulit.
Dengan demikian, apabila Anda
merasakan gejala-gejala tersebut, Anda harus segera memeriksakan kondisi Anda
untuk mengetahui secara pasti menderita DM atau tidak. Semakin cepat Anda
mendiagnosisnya, semakin besar peluang untuk sembuh.
Terapi
Lintah untuk Diabetes Mellitus
Perlu Anda ketahui, setiap tahun,
lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia sebagai akibat dari komplikasi DM.
Dengan ungkapan lain, terjadi 1 kematian setiap 3 detik. Padahal, diet dan
olahraga yang teratur dapat mengurangi secara drastis kemungkinan seseorang
dengan toleransi glukosa yang terganggu karena DM.
Salah satu cara yang efektif
mengobati DM adalah terapi lintah atau hirudoterapi. Sebagaimana yang
diketahui, saat menggigit, lintah mengeluarkan bermacam-macam zat. Salah satu
dari zat tersebut adalah hirudin yang mempunyai fungsi sebagai antikoagulan dan
melancarkan aliran darah.
Untuk mengobati DM
(kering), lintah ditempelkan pada bagian yang mati rasa, kesemutan, kaku, serta
terasa sakit di sekitar kaki maupun tangan. Gangguan tertentu, seperti sering
buang air kecil pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut
kembung, dan gangguan disfungsi ereksi, mampu disembuhkan dengan hirudoterapi
yang teratur.
Sedangkan, DM (basah),
misalnya gangrene, radang, bengkak, luka yang tidak sembuh, busuk,
dan sudah mati rasa di sekitar lubang luka, serta saraf/jaringan yang mati,
mampu hidup kembali hanya dengan hirudoterapi dan ramuan herbal tanpa perlu
diamputasi. DM (basah) sanggup disembuhkan dengan terapi itu.
Pada penderita DM dengan kekentalan
darah tinggi, zat hirudin yang dikeluarkan oleh lintah bisa membantu mencegah
pembekuan darah, serta mengencerkan dan melancarkan aliran darah penderita.
Manfaat lainnya dari hirudoterapi adalah darah lebih mudah beredar dan
berkurangnya tekanan pada jantung dan pembuluh darah secara signifikan.
Adapun zat-zat lain yang terkandung
dalam air liur lintah bisa memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan
normalisasi sirkulasi kapiler. Ada juga zat lain yang menghasilkan analgesik
alami, memberikan sifat antibakteri, menurunkan tekanan darah, dan mempunyai
efek antiinflamasi.
Salah satu terapis, Muhyidin, di
Kauman, Yogyakarta, menggunakan lintah untuk terapi DM. Muhyidin dapat memiliki
keahlian ini berdasarkan kejadian yang menimpanya sendiri. Kabarnya, Muhyidin
setelah 10 tahun menderita DM, ia divonis kakinya harus diamputasi oleh dokter.
Sesuai informasi temannya, Muhyidin
menggunakan lintah untuk mengobati kakinya. Ternyata, ajaib! Setelah beberapa
saat pengobatan, ia tidak merasakan sakit lagi, meskipun meminum air gula.
Akhirnya, ia benar-benar sembuh dari DM yang dideritanya.
Dalam mengatasi DM, perawatan jari
tangan dan kaki pada penderita sangatlah penting. Mengapa? Sebab, sirkulasi
darah pada penderita DM berlangsung lamban, yang membuat darah kadang tidak
mampu sepenuhnya menembus kapiler, sehingga tubuh tidak bisa menyembuhkan luka
kecil. Atau, yang lebih buruk lagi, terjadi nekrosis atau matinya jaringan. Hal
ini dapat menyebabkan diamputasinya jari, kaki, atau anggota badan lain yang
diperlukan untuk menghentikan penyebaran pembusukan akibat DM ke bagian tubuh
lain.
Hirudoterapi telah diketahui
berabad-abad dalam meningkatkan sirkulasi di bagian distal tubuh, yakni kaki.
Efek pemulihan terapi ini menghasilkan peningkatan sirkulasi mikro yang sangat
penting dalam mencegah amputasi jari tangan dan kaki, sebagaimana kasus Muhyidin.
Berdasarkan kisah tersebut, bagi
Anda yang menderita DM, namun tidak kunjung sembuh, meskipun telah mencoba
berbagai pengobatan, saat ini tidak perlu khawatir lagi. Pasalnya, hirudoterapi
terbukti ampuh dalam mengobati DM. Oleh karena itu, bagi penderita DM, tidak
ada salahnya jika mencoba pengobatan alternatif hirudoterapi ini. Percaya
atau tidak, itulah kedahsyatan lintah !!.
Terapi Lintah Untuk Diabetes